[Ficlet] Curse


curse

|| Title: Curse || Author: Phiyun || Genre: Romance | Fantasi | Friendship | Thriller|| Cast: Kim Myungsoo | Bae Suzy | Kim Woo Bin || Thema Song: BTS – The Most Beautiful Moment in Life Pt. 2 ||

Please Don’t Be Silent Readers!!!

–&–

***Happy Reading Guy’s***

***

Theme Song: Butterfly

“If I let go of your hand, you’ll fly away and break

I’m scared scared scared of that.“

 

 

Suzy melihat cahaya pucat di ujung lorong, menebar dari kamar tidur suaminya. Ia berjalan mendekati ruangan tersebut.

“Apakah dia sudah tertidur?”

Suzy mendekati pintu yang setengah terbuka dengan hati-hati. Engsel-engselnya yang kering berderit. Ia membeku, wanita itu juga tidak mendengar apa-apa. Suzy mengintip ke dalam. Tatapannya menyelusuri seluruh ruangan. Ke mana pun dirinya memandang, api lilin melontarkan bayangan-bayangan yang menari-nari. Ia lalu mengalihkan perhatiannya ke ranjang. Di sana ia mendapati lengan suaminya yang terjulur melewati tepi kasur.

Suzy menyelinap masuk dan menyeberangi ruangan, setelah itu ia mendekati ranjang tanpa menimbulkan suara. Suzy tidak ingin membangunkan suaminya. Tapi ia sangat ingin melihatnya. Dengan hati-hati, Suzy mengangkat kaki depannya dan meletakkanya di ranjang. Gadis itu menunduk memandangi wajah suami tercintanya dengan kedua matanya yang bulat. Ya, Suzy menatap kulit suaminya nan pucat. Begitu putih. Tatapannya pindah ke mulut pria itu yang lembut. Bibir suaminya agak terbuka, berwarna agak kebiruan yang aneh.

Suzy terkejut sampai-sampai ia melompat ke ranjang. Suaminya tidak bergerak. Matanya tidak membuka. Pria itu tergolek tak berdaya di atas ranjang. Suzy mencoba menekan-kan kedua telapak tangannya ke pipi sang suami. Rasanya dingin. Begitu dingin. Suzy lalu memiringkan kepala dan meletakkannya di atas dada bidang suaminya. Wanita itu sama sekali tidak mendengar detak jantung. Tidak ada tarikan napas. Suzy menggeram saat kebenaran menghantamya. “Tidak! Kau tak boleh meninggalkan aku seperti ini, Woo Bin-ah!”

~OoO~

“Bagaimana dia bisa tewas?” pikir Suzy penasaran. “Apakah dia benar-benar sakit seperti pengakuannya selama ini?”

Suzy membalik wajah Woo Bin sehingga bisa melihat tengorokannya. Tidak ada memar. Tidak ada bekas-bekas kemerahan. Woo Bin tampak tidak tersentuh. Dengan waspada, Suzy memandang sekeliling ruangan. Ia mencium bau sesuatu yang pahit di dekat mulut suaminya.

Suzy langsung melompat turun dari ranjang. Gelasnya ada di lantai, pecah berantakan. Susunya membentuk genangan putih. Suzy menggendusnya. Wanita itu bisa mencium bau pahit yang sama. “Racun! Ada yang meracuninya.”

“Myungsoo!” pikir Suzy tersadar. Myungsoo sudah membunuh kakaknya sendiri. “Kenapa? Apakah karena aku menikah dengannya? Ataukah ia juga berencana membunuhku juga?” Suzy tertegun.

“Aku tak bisa membiarkannya melihat diriku. Tidak malam ini. Tidak sementara bulan purnama tengah bersinar dengan terangnya di langit.”

Suzy melarikan diri, ia merangkak keluar dari ruangan  dengan mengendap-endap. Ia menuruni tangga. Pintu depan terkunci, ia tidak bisa membukanya. Suzy berlari  ke bagian belakang rumah. Ia berencana akan menerobos jendela belakang, namun setibanya di sana, ia mendapati pintu belakang terbuka lebar.

“Myungsoo pasti lupa menutupnya.” pikirnya.

Suzy melesat menyeberangi ambang pintu, tiba-tiba sebelah kakinya terkait seutas kawat. Logam terdengar beradu dengan logam  saat sebuah pintu dari jeruji besi menutup di belakangnya. Suzy berbalik. Ia melihat sudah ada empat dinding dari jeruji besi tebal di sekelilingnya.  Wanita itu menengadah. Di atas juga tertutup dengan jeruji besi. Di bawah kakinya, ia melihat lantai yang terbuat dari logam dingin.

“Bae Suzy!” seru Myungsoo.

Ia mendengar suara langkah-langkah kaki, Myungsoo menggema di lorong. Suzy mendengar langkah-langkah itu semakin keras. Semakin dekat. Suzy mundur. Mundur ke sudut. Wanita itu meringkuk bagai sebuah bola. Ia merasakan jeruji besi menekan punggungnya. Ia mendengar suara pria memasuki ruang pintu belakang. Suzy tidak berani bergerak sedikit pun. Wanita itu bahkan tidak bernapas. Ia melihat cahaya api lilin menerangi ambang pintu. Suzy menengadah dan ia mendapati Myungsoo sedang berdiri tidak bergerak, menatapnya.

~OoO~

Sakit yang hebat merobek-robek tubuh Suzy. Mencabik-cabik dadanya. Menusuk jantungnya. Suzy meringkuk di lantai. Tubuhnya gemetar, lalu tersentak-sentak. “Tidak!” batinnya berteriak. Ini tak mungkin terjadi. Myungsoo belum menyentuhnya, tapi rasanya seperti dia tengah membunuh dirinya. Tubuh wanita itu berguling menghantam dinding-dinding kandang. Tulang-belulangnya berderak-derak. Tenggorokannya mengencang dan ia bisa merasakan darahnya berdenyut-denyut, berdentum-dentum menerobos pembulunya. Dingin lalu panas.

Myungsoo berlutut di depan kandang. “Suzy-ah, aku mencintaimu.”

“Tidak!” jerit Suzy di benaknya.

“Kucoba untuk membencimu,” kata Myungsoo. “Tapi tidak bisa. Aku sudah terlalu lama mencintaimu. Benar-benar mencintaimu. Cinta sejati!”

Suzy merasakan bentuk tubuhnya berubah permanen. Mengunci tulang belulangnya. Membentuk otot-ototnya. Memastikan bahwa ia akan selalu menjadi…

‘Serigala!’

~OoO~

Tubuhnya tersentak untuk yang terakhir kalinya. Lalu tidak bergerak lagi. Dengan napas yang terengah-engah, Suzy memelototi Myungsoo. Ia menggeram dalam.

“Jangan marah,” bisik Myungsoo. “Aku selalu mencintaimu. Aku selalu ingin kau menjadi milikku. Aku tahu kau tidak mencintaiku. Tapi tidak apa-apa. Pada saatnya nanti, kau akan mencintaiku karena aku akan merawatmu.”

Suzy menyeringai. “Aku tahu kaulah serigala itu,” kata Myungsoo kepadanya. “Gigi yang selalu kau kenakan sebagai kalunglah yang mengungkapkan rahasiamu. Gigi itu mirip dengan yang ada dalam legenda, dan kau tahu, aku selalu mempercayai legenda itu.”

Suzy memperlihatkan sederet giginya yang runcing. Air liur menetes dari rahangnya. “Kau tak perlu khawatir. Aku takkan membiarkan siapa pun menyakitimu. Selamanya.”

Ia menunduk memandang tenggorokan Myungsoo dan mengawasi denyut nadinya. Memompa darah kental ke pembulu-pembulunya. Tapi ia tak bisa menjangkau tenggorokan Myungsoo dari balik jeruji. Ia tak bisa menyentuh Myungsoo. Myungsoo aman dari dirinya.

“Aku menyesal kau tak mencintaiku.” kata Myungsoo pelan. “Aku menyesal kau tidak memberiku pilihan kecuali mengubahmu menjadi serigala untuk selama-lamanya. Bukan begitu rencanaku untuk kita berdua agar bisa bersama-sama sepanjang sisa hidup kita.”

Suzy tersentak kaget, ia teringat kata-kata dari seorang madam yang membantu dirinya untuk mendapatkan hati Woo Bin. “Hanya cinta sejati yang cukup kuat untuk mengubahnya menjadi serigala selama-lamanya.

Bagaimana Myungsoo bisa benar-benar mencintainya sementara dirinya sama sekali tak mencintainya? Pikir Suzy penasaran. Tak lama kemudian Myungsoo melangkah ke ambang pintu dan memegang kenop pintu lalu berkata sambil memunggungi. “Apa kau lupa, aku pernah mengatakan saat kita kecil dulu bahwa suatu hari nanti kau akan menjadi milikku.” Myungsoo masuk ke dalam ruang belakang, menutup pintunya dan mengintip melalui sebuah celah kecil.

“Dan sekarang kau benar-benar menjadi milikku. Untuk selama-lamanya.” tambahnya dengan tatapan mata elangnya.

“Don’t think of anything.

Don’t say anything, not even a word.

Just give me a smile.”

~OoO~

-Flash back-

 

“Aku tahu sihir yang bisa membantumu.” kata seorang madam yang memakai cadar.

Suzy tersentak. “Sihir?”

Wanita peramal itu menggerak-gerakkan tangannya di udara. “Mantra-mantra yang kuat. Dia akan jatuh cinta padamu dengan mantra itu.”

“Gunakan! Gunakan agar dia mencintaiku.”

Wanita bercadar itu menyeringai menatap Suzy. “Kau harus membayar dengan harga yang mahal.”

“Aku akan membayarnya berapa pun untuk mendapatkan cinta, Woo Bin.” serunya kembali.

Wanita bercadar itu lalu menjawab dengan suara pelan. “Saat bulan purnama kau akan berubah menjadi seekor serigala. Itu adalah kutukan yang harus kau tanggung untuk selamanya.” Suzy tertegun saat mendengar ucapan dukun itu. “Aku tak peduli, lakukan saja apa yang kuinginkan.” balas gadis itu enteng.

Dan wanita bercadar itu pun mulai membacakan mantra-mantra di depan bola kristalnya. Tubuh Suzy seketika merasakan sensasi dingin dan panas secara bergantian. Tubuh gadis itu mengejang, Suzy merasakan perih yang amat menusuk sampai ke uluh hatinya. Gadis itu hampir saja tak sadarkan diri untuk beberapa saat. Namun kejadian itu tak berlangsung lama sesaat wanita bercadar hitam itu telah selesai membaca mantaranya.

“Temuilah Woo Bin. Dia akan langsung melamarmu.” ucapnya setengah berbisik.

Suzy lalu langsung berdiri dari hadapan wanita bercadar itu dengan wajah sumeringah. Saat dirinya akan pergi tiba-tiba orang yang ada di belakangnya berkata. “Berhati-hatilah!” serunya.

Suzy pun menoleh. “Berhati-hatilah. Kalau cinta sejatimu melihatmu saat kau menjadi serigala, kau akan menjadi serigala untuk selamanya.” tambahnya dengan menatap tajam kedua mata milik Suzy.

-Fin-

Aloha… ketemu lagi nih ma Phiyun di sini ^^

Kayanya dah lama yah gak update FF Myungzy, Soalnya penulisnnya masih rada shock gegara suzy ngedate ma lee minho, tapi sekarang udah berusaha buat move on kok,/ga da yg nanya ></

Kebetulan ini adalah FF yang aku ikutin di sebuah event lomba tapi sayangnya gak masuk ke final, boro-boro final masuk favorite aja gak, adeh… (-.-) meskipun gak masuk favorit maupun final, penulisnya masih berharap kalau ff ini bisa menjadi ff favorite untuk kalian semua, hihi 😀

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya, berupa komen maupun likenya atau kata kerennya feedback, gituh ^^

ini ff kedua myungzy di taun ini, kemungkinan taun ini aku dah mau aktif lagi buat ff myungzy, mohon doanya ya ^^

 

sekali lagi terimakasih banyak buat para reader yang sudah mau menyempatkan waktunya untuk baca + komennya untuk  FF absurd ini ❤

Komen Juseyo ^^

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.